A Blessing behind a Tragedy
Years ago, there lived a black
family in Scotland. They were the Clark family with nine children. They had a
dream to go to America. The family worked and saved. They were making a plan to
travel with their children to America. It had taken several years but finally
they had saved enough money. They had gotten passports and booked seats for the
whole family member on a new liner to America.
The entire family was full of
anticipation and excitement for their new life in America. However, a few days
before their departure, the youngest son was bitten by a dog. The doctor sewed
up the boy. Because of the possibility of getting rabies, they were quarantined
for many days. They were still in quarantine when the departure time came. The
family dreams were dashed. They could not make the trip to America as they had
planned.
The father was full of
disappointment and anger. He stomped the dock to watch the ship leave without
him and his family. He shed tears of disappointment. He cursed both his son and
God for the misfortune.
Five days later, the tragic news
spread throughout Scotland. The ship, the mighty Titanic, had sunk. It took
hundreds of passengers and crews with it. The Titanic, which had been called
the unsinkable ship, had sunk. It was unbelievable but it was true.
The Clark family should have been on
that ship, but because their son got bitten by a dog, they were left behind.
When the father heard the news, he hugged the son and thanked him for saving
the family. He thanked God for saving their lives. It was a blessing behind a
tragedy.
Analysis
“Translate into Bahasa Indonesia”
Berkah di Balik sebuah Tragedi
Dahulu kala,
hiduplah sebuah keluarga miskin di Skotlandia. Mereka adalah keluarga Clark
dengan sembilan anak. Mereka bermimpi pergi ke Amerika. Keluarganya bekerja
dengan begitu keras. Mereka berencana untuk melakukan perjalanan bersama
anak-anaknya ke Amerika. Butuh beberapa tahun namun pada akhirnya mereka
memiliki cukup uang. Mereka telah mendapatkan passport dan tiket untuk
masing-masing anggota keluarganya di sebuah
Kapal Samudera baru yang menuju Amerika.
Seluruh anggota keluarga penuh
antisipasi dan kegembiraan untuk
kehidupan barunya di Amerika. Akan tetapi, beberapa hari sebelum
keberangkatannya, si anak lelaki termuda di gigit seekor anjing. Dokter memeriksa si anak
laki-laki. Karena kemungkinan mendapatkan penyakit rabies, mereka dikarantina
untuk beberapa hari. Mereka masih dikarantina ketika waktu keberangkatan tiba.
Impian keluarganya hancur. Mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke Amerika seperti
yang telah direncanakan.
Sang Ayah sangat kecewa dan marah.
Dia mengentakkan kaki di dermaga menyaksikan kapal berangkat tanpa dia dan
keluarganya. Dia meneteskan air mata kekecewaan. Dia mengutuk anak lelakinya dan Tuhan atas kemalangan ini.
Lima hari kemudian, berita tragis
tersebar diseluruh Skotlandia. Kapal itu, Titanic yang kuat, tenggelam. Kapal yang
membawa ratusan penumpang dan awak kapal bersamanya. Kapal Titanic, yeng telah
terkenal dengan Kapal yang tak bisa di tenggelamkan, telah tenggelam. Hal itu
tak dapat dipercaya namun itulah yang terjadi.
Keluarga Clark harusnya berada di
dalam kapal, tetapi karena anak lelakinya digigit seekor anjing, mereka
tertinggal. Ketika sang ayah mendengar kabar tersebut, dia memeluk anak
lelakinya dan berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan keluarga. Dia
berterima kasih pada Tuhan atas keselamatan hidup keluarganya. Itulah sebuah
berkah dibalik sebuah tragedi.
VERB
Verb 1
|
Verb 2
|
Verb 3
|
Live
|
Lived
|
Lived
|
Save
|
Saved
|
Saved
|
Take
|
Took
|
Taken
|
Bite
|
Bit
|
Bitten
|
Sew
|
Sewed
|
Sewed
|
Get
|
Got
|
Gotten
|
Quarantine
|
Quarantined
|
Quarantined
|
Come
|
Came
|
Come
|
Plan
|
Planned
|
Planned
|
Stomp
|
Stomped
|
Stomped
|
Spread
|
Spread
|
Spread
|
Sink
|
Sank
|
Sunk
|
Call
|
Called
|
Called
|
Hear
|
Heard
|
Heard
|
Leave
|
Left
|
Left
|
Thank
|
Thanked
|
Thanked
|
Hug
|
Hugged
|
Hugged
|